Manusia dan Harapan

A.    Pengertian Manusia
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan yang paling sempurna,karena manusia di berikan akal pikiran, tidak seperti mahluk hidup yang lainnya. Manusia juga diartikan sebagai mahluk sosial karena manusia tidak biasa hidup sendiri saling membutuhkan satu sama lain.
    B.    Pengertian Harapan
Harapan adalah awal dari segalanya’ merupakan sebuah ungkapan yang tidak berlebihan. Karena sepertinya , memang,  hidup dan kehidupan ini dibangun di atas batu bata harapan. Tersusun menjadi cita-cita dan impian tentang hari esok yang lebih baik. Dari sinilah kemudian sesungguhnya peradaban itu dimulai. Dari segumpal harapan yang tumbuh dan berkembang menjadi bongkahan impian dan kemudian melahirkan berbagai bentuk bangunan peradaban yang menjadikan hidup lebih hidup.
C.     Macam – Macam Harapan
Menurut Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan manusia itu merupakan lima harapan manusia. Lima macam harapan itu ialah
·      Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).
·      Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).
·      Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (beloving and love).
·      Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.
·      Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).
 D.    Contoh Harapan
·  Setelah kita melakukan atau mengikuti Lomba dan berusaha, akhirnya kita berharap kita masuk seleksi dan mendapat juara.
·  Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya iamempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadikenyataan, karena itu berusaha bersungguh - sungguh dengan usahanya.

E.     Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
·      Dorongan kodrat
·      Dorongan kebutuhan hidup
·      Kelangsungan hidup (survival)
·      Keamanan
·      Hak dan kewajiban mencintai dan discintai
·      Perwujudan cita – cita
 F.     Faktor Pendukung Harapan
Harapan adalah awal dari sebuah alur hidup. Alur tersebut tidak akan pernah selesai dengan tuntas dan menghasilkan apa yang diharapkan jika tidak ada upaya-upaya yang jelas untuk mewudujkan harapan tersebut.
·      Hal pertama yang harus dilakukan untuk mewujudkan harapa adalah mendefinisikan harapan menjadi  target-target pencapaian.
·      Target-target yang definisikan harus visible artinya harus mungkin dapat dicapai artinya sumber daya yang diperlukan dan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mewujudkan harapan seperti  waktu, tenaga, biaya, materi pendukung dan sumber daya lainnya ada dan mungkin untuk disediakan.
·      Tetapkan target yang jelas. Target menjadikan upaya untuk mewujudkan harapan menjadi lebih terarah dan lebih fokus.
·      Batasan atau konstrain, Dalam kehidupan, manusia tidak terlepas dari batasan-batasan atau kontrain. Hal yang umum menjadi konstrain adalah waktu, biaya, dan sumber daya. Batasan atau konstrain akan menentukan langkah-langkah yang akan akan diambil. Dengan konstrain langkah-langkah menjadi lebih terseleksi.
·      Dorongan Kodrat. Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
·      Dorongan Kebutuhan Hidup, Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain.

G.    Faktor Penghambat Harapan
·      Sumber daya waktu
Waktu yang kita miliki terbatas. Waktu sangat mahal. Karena waktu tidak dapat Dampak & Penanggulangan Jika Harapan Tidak Tercapai
Dengan memiliki harapan manusia memiliki semangat hidup untuk meraih harapan nya. Namun pada kenyatan nya ada harapan manusia tidak semua memiliki dampak baik bagi manusia itu sendiri, ini di sebabkan karena beberapa hal, pertama harapan mereka yang terlalu tinggi yang tidak mungkin bisa didapat kan nya, lalu ketika mereka sedang berusaha meraih harapan itu ada suatu kejadian atau musibah sehingga manusia itu gagal atau tidak biasa meraih harapan itu. 
Maka dampak nya beruapa depresi/frustasi  dan akhirnya ada yang bunuh diri, dan ada juga mereka yang berubah  sifat karakter mereka, gaya hidup serta kepribadian mereka. Itu dampak buruk dari harapn apabila tidak tercapai. Dalam hal ini tidak semua harapan dan keinginan berdampak positif bagi manusia. Tetapi itu semua kembali lagi kepada diri manusia itu sendiri. Dalam menggapai harapan kita harus berusaha dengan gigih dan berdoa untuk mengapai nya. Namun apabila tadak tercapai, hendak lah kita untuk tidak cepat berputus asa. Apabila semua harapan yang telah perjuangkan dengan sungguh-sungguh tidak tercapai.
dikembalikan. Perjalanan hidup di dunia adalah perjalanana dalam lorong waktu. Jika waktu hanya habis oleh harapan-harapan yang tidak pernah diupayakan untuk dicapai, maka sia-sia saja hidup di dunia ini. Hidup di dunia hanya sekali. Satu kali kesempatan untuk mengumpulkan bekal untuk kehidupan yang abadi, akhirat.
·      Sumber daya materi seperti uang, dan barang
Sumber daya uang atau barang meski terbatas tapi dapat diupayakan keberadaannya. Dengan mengenali kemampuan diri dan target yang sesuai maka keterbatasan sumber daya materi tidak lagi menjadi halangan bagi pencapaian harapan kita.
·      Sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah aktor utama dalam pencapaian sebuah harapan. Manusia adalah asal dari harapan, penggerak, pelaksana, dan pencapai harapan. Hanya sumber daya manusia yang memiliki ilmu dan ketaqwaan disertai dengan usaha yang tekun yang akan mampu mewujudkan harapan-harapannya.

Daftar Pustaka

Manusia dan Keadilan

MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. 
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alaMANUSIAmiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. 
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. 
c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. 
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. 
e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati 
f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas 
g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. 
h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:

# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
# SOCRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan

KEADILAN

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. 
Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakuai dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keurunan, dan agamanya. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”

Berikut ini beberapa pengertian keadilan menurut berbagai ahli: 

1. Hakikat keadilan dalam Pancasila, UUD 1945, dan GBHN, kata adil terdapat pada: 
  • a) Pancasila yaitu sila kedua dan kelima 
  • b) Pembukaan UUD 1945 yaitu alinea II dan IV 
  • c) GBHN 1999-2004 tentang visi 
2. Menurut W.J.S. Poerwodarminto kata adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang dan tidak memihak. 
3. Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran tcrhadap proporsi terscbut berarti ketidak adilan. 
4. Menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. 
5. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan balk. 
6. Menurut Kong Hu Cu berpendapat lain : Kcadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. 
7. Menurut Thomas Hobbes menjelaskan suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan dengan perjanjian yang disepakati. 
8. Menurut Notonegoro, menambahkan keadilan legalitas atau keadilan hukum yaitu suatu keadan dikatakan adil jika sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila berbunyi: “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai beriku “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur”. 
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni: 
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. 
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan. 
4. Sikap suka kerja keras. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan bersama.



Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.

Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.


Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;

1. Faktor Ekonomi

Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.

2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan 

Faktor ini sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.

3. Teknis

Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.

4. dan lain sebagainya
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.

MACAM-MACAM KEADILAN 
  • Keadilan Legal atau Keadilan Moral 
Plato berpendapat bahwa keadilan dan kemakmuran merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutkan keadilan legal. 
  • Keadilan Distributif 
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama dilakukan secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). 
  • Keadilan Komutatif 
Keadilan ini bertujuan memekihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
CONTOH MANUSIA DAN KEADILAN
Nenek Nenek Pencuri Kakao vs Koruptor

Sepertinya kasus kasus yang beterbangan di negara ini benar-benar beraneka ragam dengan keanehannya masing-masing. Seperti contohnya kasus yang baru saja terjadi di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Nasib sial menimpa seorang nenek nenek yang ketahuan mencuri 3 biji kakao di daerah perkebunan yang akan dijadikan bibit dan sekarang nasibnya terancam hukuman percobaan 1 bulan 15 hari.

Miris juga ya peradaban hukum di negara ini. Memang yang namanya pencurian tetap suatu kesalahan seberapa pun besar kecilnya bila dipandang perlu ditindak lanjuti silahkan saja. Hanya saja yang jadi tak berimbang di sini adalah, seorang nenek nenek yang hanya mencuri 3 biji kakao harus berhadapan dengan meja hijau tanpa di dampingi pengacara karena tidak adanya kemampuan finansial untuk membayar jasa pengacara. Sementara koruptor a.k.a maling uang rakyat yang bermilyar milyar bahkan trilyunan bebas berkeliaran tanpa penyelesaian yang jelas.

Mafia mafia peradilan, makelar makelar kasus bisa bebas berkeliaran dan hidup bermewah mewah. Memang benar bahwa semua itu sebagai proses peringatan supaya tidaklah menjadi contoh bagi yang lain dalam tindak pencurian. Tapi, apakah proses peradilan yang seadil-adilnya bagi koruptor dan para mafia peradilan tidak bisa ditegakkan seperti petugas hukum menindak tegas maling-maling ayam dan maling-maling seperti Ibu Minah?

Masyarakat sangatlah bisa menilai sendiri seperti apa wajah hukum di negara kita ini. Ketimpangan yang terjadi di dunia hukum saat ini, seperti bergulirnya kasus Bibit – Chandra yang terus berjalan dan belum menemukan titik temu yang jelas, ditambah lagi saat ini sedang bergulir kasus Polisi vs Jurnalisme. Kapan ya peradilan di negara ini bisa berlaku adil tanpa mencari kambing hitam?


Masalah Kejiwaan : Paranoid

1. Definisi Paranoid.
Paranoid adalah ajektiva, kata sifat, untuk penderita paranoia. Paranoia didefinisikan sebagai penyakit mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Sedang dalam kamus Webster, paranoia didefinisikan sebagai gangguan mental yang ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional/logis (wikipedia.org). Paranoid didefinisikan sebagai rasa ketakutan yang tak bisa ditemukan dan menyebabkan kita merasa ada orang yang ingin melukai kita. Ini juga mencakup kecurigaan orang lain akan mengecewakan atau mengganggu kita (Magdalena, 2008). Ahli-ahli teori psikoanalisa berpendapat bahwa paranoid personality disorder adalah hasil dari kebutuhan orang-orang untuk menolak perasaan sebenarnya dan memproyeksikan perasaannya tersebut ke dalam diri orang lain. Kemudian ahli-ahli teori kognitif melihat paranoid personality disorder sebagai hasil dari sebuah keyakinan yang mendasar bahwa orang lain sebagai orang yang berhati dengki dan memperdaya, dikombinasikan dengan kurangnya rasa percaya diri dalam mempertahankan diri menghadapi orang lain (Wiramihardja, 2005).
Gangguan kepribadian paranoid (paranoid personality disorder; PPD) adalah suatu kondisi karakteristik dimana individu tidak dapat mempercayai dan curiga terhadap orang lain secara berlebihan. Dikatakan sebagai bentuk gangguan bila perilaku tersebut sifatnya menetap, mengganggu dan membuat tertekan (distressing). Akan tetapi, perilaku ini tidak disebut sebagai bentuk gangguan kepribadian bila kemunculan perilaku tersebut disebabkan oleh skizofrenia, gangguan mood (seperti depresi berat) dengan gejala psikotik, atau gangguan psikotik lainnya (faktor neurologi), atau sebab-sebab yang diakibatkan oleh kondisi medis (pikirdong.org).
Individu dengan gangguan kepribadian paranoid sulit percaya dan curiga berlebihan ketika berinteraksi dengan orang lain sehingga individu PPD merasa takut untuk dekat dengan siapa pun, mencurigai orang asing meskipun orang itu tidak tepat untuk dicurigai.
Individu PPD mempunyai teman yang sedikit, sulit mempercayai orang lain membuat individu ini tidak dapat diajak kerjasama dalam sebuah tim. Namun demikian, bukan berarti gangguan kepribadian paranoid tidak dapat menikah. Kecemburuan dan keinginan untuk mengontrol pasangannya menjadi bagian patologi dalam hubungan dengan pasangannya.
Hampir setiap saat individu PPD kesulitan untuk bersikap tenang untuk tidak mencurigai orang lain, kadang mereka sengaja mencari-cari orang untuk menjadi tersangka dan patut untuk dicurigai. Rasa takut yang muncul justru membuat individu tersebut tidak dapat berbuat apa-apa (gugup) ketika orang yang dicurigainya berada dekat dengannya. Seringnya individu PPD melakukan penolakan baik dengan konfrontasi, agresif atau perselisihan membuat mereka memilih tidak bersahabat dengan orang itu dan memilih diri untuk menyendiri.

Individu dengan gangguan ini biasanya mencurigai, hypersensitive, rigid, anxious (pencemburu) dan argumentative (suka berdebat). Mereka cenderung melihat diri sendiri sebagai yang baik, yang tidak memiliki cacat, dan jarang mampu melihat kekurangan dirinya, meskipun dia tahu.

Ciri dari paranoid personality disorder adalah penghayatan, ketidakberalasan, dan ketidakpercayaan pada orang lain. Orang dengan gangguan ini meyakini bahwa orang lain secara kronis mencoba untuk menipu atau mencurangi mereka, atau memanfaatkan mereka dan terokupasi (terus-menerus) dengan memperhatika kesetiaan dan sifat-sifat yang dapat dipercaya dari orang lain. Mereka merupakan orang-orang yang sangat waspada untuk menunjukan fakta-fakta dari kecurigaan mereka. Selain itu, orang-orang paranoid juga sangat sensitive terhadap kritik atau potensi-potensi kritik. Orang-orang paranoid salah menafsirkan atau terlalu berlebihan dalam menafsirkan situasi-situasi yang mereka curigai. Sebagai contoh, seorang suami dengan kuat menginterpretasikan (menafsirkan) kegembiraan istrinya pada suatu malam sebagai bukti bahwa ia memiliki hubungan (selingkuh) dengan laki-laki lain di tempat kerjanya.

2. Gejala Paranoid.
Beberapa gejala yang ditunjukan dalam gangguan kepribadian paranoid antara lain adalah (ruangpsikologi.com):
a. Kecurigaan yang sangat berlebihan.
b. Meyakini akan adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain.
c. Merasa akan dimanfaatkan atau dikhianati oleh orang lain.
d. Ketidakmampuan dalam melakukan kerjasama dengan orang lain.
e. Isolasi sosial.
f. Gambaran yang buruk mengenai diri sendiri.
g. Sikap tidak terpengaruh.
h. Rasa permusuhan.
i. Secara terus menerus menanggung dendam yaitu dengan tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.
j. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang.
k. Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk melawan dirinya.
l. Kurang memiliki rasa humor.
Mereka yang memiliki gangguan ini menunjukan kebutuhan yang tinggi terhadap mencukupi dirinya, terkesan kaku dan bahkan memberikan tuduhan kepada orang lain. Dikarenakan perilaku menghindar mereka terhadap kedekatan dengan orang lain menjadikan mereka terlihat sangat penuh perhitungan dalam bertindak dan juga berkesan dingin. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kebanyakan gangguan ini ditemukan pada pria dibandingkan pada perempuan.
3. Penyebab.
Secara spesifik penyebab dari munculnya gangguan ini masih belum diketahui, namun seringkali dalam suatu kasus muncul pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan skizofrenia, dengan kata lain faktor genetik masih mempengaruhi. Gangguan kepribadian paranoid juga dapat disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang buruk ditambah dengan keadaan lingkungan yang dirasa mengancam. Pola asuh dari orang tua yang cenderung tidak menumbuhkan rasa percaya antara anak dengan orang lain juga dapat menjadi penyebab dari berkembangnya gangguan ini (ruangpsikologi.com).
4. Penanggulangan/Treatment.
Perawatan untuk gangguan kepribadian paranoid akan sangat efektif untuk mengendalikan paranoia (perasaan curiga berlebih) penderita, namun hal itu akan selalu menjadi sulit dikarenakan penderita akan selalu memiliki kecurigaan kepada dokter atau terapis yang merawatnya. Jika dibiarkan saja maka keadaan penderita akan menjadi lebih kronis. Perawatan yang dilakukan, meliputi sistem perawatan utama dan juga perawatan yang berada di luar perawatan utama (suplement), seperti program untuk mengembangkan diri, dukungan dari keluarga, ceramah, perawatan di rumah, membangun sikap jujur kepad diri sendiri, kesemuanya akan menyempurnakan dan membantu proses penyembuhan penderita. Sehingga diharapkan konsekuensi sosial terburuk yang biasa terjadi dari gangguan ini, seperti perpecahan keluarga, kehilangan pekerjaan dan juga tempat tinggal dapat dihindari untuk dialami oleh si penderita (ruangpsikologi.com).
a. Medikasi Medikasi atau pengobatan untuk gangguan kepribadian paranoid secara umum tidaklah mendukung, kecenderungan yang timbul biasanya adalah meningkatnya rasa curiga dari pasien yang pada akhirnya melakukan penarikan diri dari terapi yang telah dijalani. Para ahli menunjuk pada bentuk perawatan yang lebih berfokus kepada kondisi spesifik dari gangguan tersebut seperti kecemasan dan juga delusi, dimana perasaan tersebut yang menjadi masalah utama perusak fungsi normal mental penderita. namun untuk penanggulangan secara cepat terhadap penderita yang membutuhkan penanganan gawat darurat maka penggunaan obat sangatlah membantu, seperti ketika penderita mulai kehilangan kendali dirinya seperti mengamuk dan menyerang ornag lain.
b. Psikoterapi Kesulitan yang dihadapi oleh terapist pada gangguan ini adalah penderita tidak menyadari adanya gangguan dalam dirinya dan merasa tidak memerlukan bantuan dari terapist. Kesulitan lain yang dihadapi terapis bahwa individu PDD sulit menerima terapis itu sendiri, kecurigaan dan tidak percaya membuat terapi sulit dilakukan (pikirdong.org).
Walau penderita gangguan kepribadian paranoid biasanya memiliki inisiatif sendiri untuk melakukan perawatan, namun sering kali juga mereka sendiri juga lah yang menghentikan proses penyembuhan secara prematur ditengah jalan. Demikian juga dengan pembangunan rasa saling percaya yang dilakukan oleh sang terapis terhadap klien, dimana membutuhkan perhatian yang lebih, namun kemungkinan akan tetap rumit untuk dapat mengarahkan klien walaupun tahap membangun rasa kepercayaan telah terselesaikan.
Kemungkinan jangka panjang untuk penderita gangguan kepribadian paranoid bersifat kurang baik, kebanyakan yang terjadi terhadap penderita dikemudian hari adalah menetapnya sifat yang sudah ada sepanjang hidup mereka, namun dengan penanganan yang efektif serta bersifat konsisten maka kesembuhan bagi penderita jelas masih terbuka.
Metode pengembangan diri secara berkelompok dapat dilakukan kepada penderita walau memiliki kesulitan saat pelaksanaannya. Kecurigaan tingkat tinggi dan rasa tidak percaya pada penderita akan membuat kehadiran kelompok pendukung menjadi tidak berguna atau bahkan lebih parahnya dapat bersifat merusak bagi diri penderita.

PROSA

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.


Jenis-jenis prosa

Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
  • Prosa naratif
  • Prosa deskriptif
  • Prosa eksposisi
  • Prosa argumentatif

 UNTUK SAHABAT

Ketika dunia terang, alangkah semakin indah jikalau ada sahabat disisi. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani. Saat semua terasa sepi, begitu senangnya jika ada sahabat disampingku. Sahabat. Sahabat. Dan sahabat. Ya, itulah kira-kira sedikit tentang diriku yang begitu merindukan kehadiran seorang sahabat. Aku memang seorang yang sangat fanatik pada persahabatan. Namun, sekian lama pengembaraanku mencari sahabat, tak jua ia kutemukan. Sampai sekarang, saat ku telah hampir lulus dari sekolahku. Sekolah berasrama, kupikir itu akan memudahkanku mencari sahabat. Tapi kenyataan dengan harapanku tak sejalan. Beragam orang disini belum juga bisa kujadikan sahabat. Tiga tahun berlalu, yang kudapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan.

Memang tak ada yang abadi di dunia ini. Tapi paling tidak, kuharap dalam tiga tahun yang kuhabiskan di sekolahku ini, aku mendapatkan sahabat. Nyatanya, orang yang kuanggap sahabat, justru meninggalkanku kala ku membutuhkannya. “May, nelpon yuk. Wartel buka tuh,” ujar seorang teman yang hampir kuanggap sahabat, Riea pada ‘sahabat’ku yang lain saat kami di perpustakaan. “Yuk, yuk, yuk!” balas Maya, ‘sahabatku’. Tanpa mengajakku Kugaris bawahi, dia tak mengajakku. Langsung pergi dengan tanpa ada basa-basi sedikitpun. Padahal hari-hari kami di asrama sering dihabiskan bersama. Huh, apalagi yang bisa kulakukan. Aku melangkah keluar dari perpustakaan dengan menahan tangis begitu dasyat. Aku begitu lelah menghadapi kesendirianku yang tak kunjung membaik. Aku selalu merasa tak punya teman. “Vy, gue numpang ya, ke kasur lo,” ujarku pada seorang yang lagi-lagi kuanggap sahabat. Silvy membiarkanku berbaring di kasurnya. Aku menutup wajahku dengan bantal. Tangis yang selama ini kutahan akhirnya pecah juga. Tak lagi terbendung. Sesak di dadaku tak lagi tertahan.

Mengapa mereka tak juga sadar aku butuh teman. Aku takut merasa sendiri. Sendiri dalam sepi begitu mengerikan. Apa kurangku sehingga orang yang kuanggap sahabat selalu pergi meninggalkanku. Aku tak bisa mengerti semua ini. Begitu banyak pengorbanan yang kulakukan untuk sahabat-sahabatku, tapi lagi-lagi mereka ‘menjauhiku’. “Faiy, lo kenapa sih ? kok nangis tiba-tiba,” tanya Silvy padaku begitu aku menyelesaikan tangisku. “Ngga papa, Vy,” aku mencoba tersenyum. Senyuman yang sungguh lirih jika kumaknai. “Faiy, tau nggak ? tadi gue ketemu loh sama dia,” ujar Silvy malu-malu. Dia pasti ingin bercerita tentang lelaki yang dia sukai. Aku tak begitu berharap banyak padanya untuk menjadi sahabatku.

Kurasa semua sama. Tak ada yang setia. Kadang aku merasa hanya dimanfaatkan oleh ‘sahabat-sahabatku’ itu. Kala dibutuhkan, aku didekati. Begitu masalah mereka selesai, aku dicampakkan kembali. “Faiy, kenapa ya, Lara malah jadi jauh sama gue. Padahal gue deket banget sama dia. Dia yamg dulu paling ngerti gue. Sahabat gue,” Silvy curhat padaku tentang Lara yang begitu dekat dengannya, dulu. Sekarang ia lebih sering cerita padaku. Entah mengapa mereka jadi menjauh begitu. “Yah, Vy. Jangan merasa sendirian gitu dong,” balasku tersenyum. Aku menerawang,” Kalau lo sadar, Vy, Allah kan selalu bersama kita. Kita ngga pernah sendirian. Dia selalu menemani kita. Kalau kita masih merasa sendiri juga, berarti jelas kita ngga ingat Dia,” kata-kata itu begitu saja mengalir dari bibirku. Sesaat aku tersadar. Kata-kata itu juga tepat untukku. Oh, Allah, maafkanku selama ini melupakanmu.

Padahal Dia selalu bersamaku. Tetapi aku masih sering merasa sendiri. Sedangkan Allah setia bersama kita sepanjang waktu. Bodohnya aku. Aku ngga pernah hidup sendiri. Ada Allah yang selalu menemaniku. Dan seharusnya aku sadar, dua malaikat bahkan selalu di sisiku. Tak pernah absen menjagaku. Kenapa selama ini aku tak menyadarinya? Dia akan selalu mendengarkan ‘curhatanku’. Dijamin aman. Malah mendapat solusi. Silvy tiba-tiba memelukku. “Sorry banget, Faiy. Seharusnya gue sadar. Selama ini tuh lo yang selalu nemenin gue, dengerin curhatan gue, ngga pernah bete sama gue. Dan lo bisa ngingetin gue ke Dia. Lo shabat gue. Kenapa gue baru sadar sekarang, saat kita sebentar lagi berpisah…” Silvy tak kuasa menahan tangisnya. Aku merasakan kehampaan sejenak. Air mataku juga ikut meledak.

Akhirnya, setelah aku sadar bahwa aku ngga pernah sendiri dan ingat lagi padaNya, tak perlu aku yang mengatakan ‘ingin menjadi sahabat’ pada seseorang. Bahkan malah orang lain yang membutuhkan kita sebagai sahabatnya. Aku melepaskan pelukan kami. “ Makasih ya, Vy. Ngga papa koki kita pisah. Emang kalau pisah, persahabatan bakal putus. Kalau putus, itu bukan persahabatan,” kataku tersenyum. Menyeka sisa-sisa air mataku. Kami tersenyum bersama. Persahabatan yang indah, semoga persahabatan kami diridoi Allah. Sahabat itu, terkadang tak perlu kita cari. Dia yang akan menghampiri kita dengan sendirinya. Kita hanya perlu berbuat baik pada siapapun. Dan yang terpenting, jangan sampai kita melupakan Allah. Jangan merasa sepi. La takhof, wala tahzan, innallaha ma’ana..Dia tak pernah meninggalkan kita. Maka jangan pula tinggalkannya.